ADSENSE IN ARTICLE AD
ADSENSE 336x280 bawah judul
JAKARTA - Nama Anggita Eka Putri (24), perempuan satu anak mendadak populer setelah ditangkap di Grand Indonesia bersama Patrialis Akbar.
Saat turut diamankan di gedung KPK bersama Patrialis, Anggita pun tak luput dari incaran para wartawan.
Anggita sempat datang ke KPK untuk menjalani pemeriksaan, namun kemudian penyidik melepasnya karena dianggap tidak ada keterkaitannya.
Wanita cantik yang saat itu mengenakan baju warna putih garis biru, rambut bercat cokelat dan berkulit putih ini tak berikan keterangan apapun.
Dalam foto-foto yang berhasil diabadikan awak media, tampak pula Anggita menenteng sebuah tas berwarna putih bertuliskan Lancome.
Dari informasi yang beredar, sesaat menjelang ditangkap, Patrialis sedang menemani Anggita berbelanja di gerai Lancome di Central Departemen Store, Mal Grand Indonesia.
Seorang karyawan di GI saat ditanyai wartawan mengatakan bahwa saat itu Anggi memang singgah di gerai Lancome ditemani Patrialis.
Anggita pun mencoba berbagai kosmetik berkelas asal Perancis itu.
"Ada maskara. Ditawari demo, dia mau. Kedua, dia cobain bedak. Ditawari produk baru Lancome. Ketiga ditawari lipstik," papar karyawan tersebut.
Saat itu Anggita akhirnya berminat dengan semua produk tersebut, mulai dari maskara, bedak hingga lipstik.
Anggita sempat ditawari parfum di gerai tersebut namun tak cocok, lalu pergi ke gerai lainnya.
Sementara Anggita pindah gerai, Patrialis masih di gerai Lancome seperti menerima telepon.
Sesaat kemudian ada dua orang datang menghampiri Patrialis.
“Dua orang itu kayaknya dari KPK. Saya kurang paham. Dari dua orang itu, satu memegang tangan Pak PA (Patrialis Akbar) dari samping. Satu orang lagi menunjukkan map (ke Patrialis). Mungkin nunjukin surat penangkapan atau apa, saya enggak ngerti.”
Patrialis yang saat itu hendak digiring dua orang tersebut sempat dicegah pegawai yang menjaga stan. Pasalnya, kosmetik yang dibeli Anggita belum dibayar.
“Karena belum melakukan transaksi, akhirnya disuruh bayar dulu, dan bapaknya enggak boleh pergi,” kata pegawai tadi.
Setelah proses transaksi rampung dan Patrialis diinterogasi singkat di gerai tersebut, barulah ia dibawa keluar.
Berapa harga kosmetik Lancome?
Lancome merupakan merek kosmetik menengah-atas yang memiliki harga lumayan. Pantauan Tribunnews dari sejumlah toko online mencantumkan harga kisaran Rp 500 ribu untuk sebuah lipstik saja. Harga parfumnya saja bisa tembus jutaan untuk produk terbaik.
Patrialis: "Demi Allah''
Patrialis Akbar yang ditanya pewarta terkait wanita satu anak ini memilih tak bergeming dan meninggalkan wartawan.
Namun pada suatu kesempatan di depan awak media seperti dikutip dari tayangan Kompas TV Patrialis Akbar menyatakan dengan tegas kali ia dizalimi.
Ia bahkan menyebut kata 'Demi Allah'.
Patrialis menyebut, nama Mahkamah Konstitusi tercoreng karena penetapan tersangka atas dirinya.
Ia mengaku, tidak menerima uang suap dari Basuki Hariman, seperti yang disangkakan kepadanya.
Patrialis menegaskan, Basuki tak memiliki kepentingan dalam memberi suap terhadap perkara yang sedang ditangani MK.
Duduk perkara
Seperti diberitakan Tribunnews.com sebelumnya Hakim Mahkamah Konstitusi (MK), Patrialis Akbar (PAK) resmi ditetapkan sebagai tersangka penerima suap oleh KPK.
Selain itu, teman Patrialis yakni Kamaludin (KM) juga ditetapkan sebagai tersangka karena berperan sebagai perantara suap.
Dalam perkara ini, Patrialis Akbar disangkakan menerima suap dari tersangka Basuki Hariman (BHR) bos pemilik 20 perusahaan impor daging dan sekretarisnya yang juga berstatus tersangka yakni NG Fenny (NGF).
Oleh Basuki, Patrialis Akbar dijanjikan uang sebesar USD 20 ribu dan SGD 200 ribu terkait pembahasan uji materi UU No 41 tahun 2014 tentang Peternakan dan Kesehatan hewan.
Diduga uang USD 20 ribu dan SGD 200 ribu itu sudah penerimaan ketiga. Sebelumnya sudah ada penerimaan pertama dan kedua.
Serangkaian OTT pada 11 orang terjadi di tiga lokasi di Jakarta pada Rabu (25/1/2017) pukul 10.00 -21.30 WIB.
Tersangka yang ditangkap pertama yakni Kamaludin (KM) di lapangan golf di Rawamangun Jakarta Timur. Lalu tim bergerak ke kantor milik tersangka Basuki di Sunter Jakarta Utara.
Disana, tim menangkap Basuki dan sekretarisnya NG Fenny serta enam karyawan dari Basuki. Berlanjut pukul 21.30 WIB, tim mengamankan Patrialis Akbar bersama seorang perempuan di pusat perbelanjaan Grand Indonesia, Jakarta Pusat.
Dalam rangka pembahasan uji materi UU No 41 tahun 2014, Basuki dan NG Fenny melakukan pendekatan ke Patrialis melalui teman Patrialis bernama Kamaludin.
Pemberian suap itu dimaksudkan agar bisnis impor daging sapi milik Basuki semakin lancar. Setelah adanya komunikasi antar mereka, akhirnya Patrialis menyanggupi membantu terkait permohonan uji materi.
Dalam OTT ini, KPK juga mengamankan barang bukti berupa dokumen pembukuan perusahaan, voucer beli mata uang asing dan draf putusan perkara No 129 yang diamankan di lapangan golf, Rawamangun.
Atas perbuatannya Patrialis dan Kamaludin diduga sebagai penerimaa suap dijerat dengan Pasal 12 huruf c atau pasal 11 UU No 31 tahun 1999 sebagaimana diubah dengan UU No 20 tahun 2001 jo pasal 55 ayat 1 ke 1 KUHP.
Sementara tersangka Basuki dan NG Fenny sebagai pemberi suap dijerat dengan Pasal 6 ayat 1 huruf a atau Paasal 13 UU No 31 tahun 1999 diubah dengan UU No 20 tahun 2001 jo Pasal 55 ayat 1 ke 1 KUHP.(*)
http://www.tribunnews.com/nasional/2017/01/28/diperiksa-kpk-bersama-patrialis-lihat-barang-mewah-di-tas-anggita-ini?page=4
0 Response to "Diperiksa KPK Bersama Patrialis, Lihat Barang Mewah di Tas Anggita Ini"
Posting Komentar