ADSENSE IN ARTICLE AD
ADSENSE 336x280 bawah judul
Qubbatul Khadhra’ (kubah hijau) yang terkesan megah di Masjid Nabawi bermanfaat menaungi kuburan jasad Rasul Saw yang mulia didampingi kedua sahabatnya sekaligus mertuanya yaitu Abu Bakar Siddiq ra, serta Umar bin Khattab ra.
Tempat tersebut dahulunya merupakan rumah tuan Rasul Saw sebab setiap Rasul yang diutus oleh Allah Swt dikuburkan di mana dirinya wafat. Sebagaimana sabda Nabi Saw: Tak dicabut nyawa seorang Nabi pun melainkan dikebumikan dimana dirinya wafat. (HR. Ibnu Majah)
Sejarah bercerita, ketika Nabi hingga di Madinah, pertama sekali dikerjakan Nabi Saw merupakan membangun Masjid Nabawi dengan membeli tanah seharga 10 dinar kepunyaan dua orang anak yatim Sahl serta Suhail berkapasitas 3 x 30 m
Bangunan yang sederhana itu hanya berdindingkan tanah yang dikeringkan, bertiangkan pohon kurma serta beratapkan pelepah kurma. Sebelah Timur bangunan Masjid Nabawi dibuat rumah Nabi Saw, serta sebelah Barat dibuat ruangan untuk orang-orang miskin dari kaum Muhajirin yang pada akhirnya tempat itu dikenal dengan tempat pakar Suffah (sebab mereka tidur berbantalkan pelana kuda).
Baru pada tahun ke-7 H, Nabi mengadakan butuhasan Masjid Nabawi ke arah Timur, Barat, serta Utara jadi berbentuk bujursangkar 45 x 45 m dengan luas mencapai 2.025 m2 serta program jangka panjang untuk membutuhas Masjid Nabawi semacam yang kami lihat kini ini diisyaratkan oleh Nabi Saw dengan sabdanya menjelang wafat: “Selayaknya kami membutuhas masjid ini”.SELANJUTNYA
Baru pada tahun ke-7 H, Nabi mengadakan butuhasan Masjid Nabawi ke arah Timur, Barat, serta Utara jadi berbentuk bujursangkar 45 x 45 m dengan luas mencapai 2.025 m2 serta program jangka panjang untuk membutuhas Masjid Nabawi semacam yang kami lihat kini ini diisyaratkan oleh Nabi Saw dengan sabdanya menjelang wafat: “Selayaknya kami membutuhas masjid ini”.SELANJUTNYA
Anda bisa baca itu semua di Erek Erek
BalasHapusErek Erek 3D
Anda bisa baca itu semua di Erek Erek
BalasHapusErek Erek